Mencangkok Tanaman

Sebelum mencangkok beberapa hal yg perlu diperhatikan, pastikan bahwa

tanaman yg akan di cangkok adalah tanaman yg memiliki kambium, mem
punyai banyak cabang, mempunyai akar tunggang. Dan ada beberapa tana
man yg mudah dicangkok dan sebagian sangat sulit.
Beberapa tanaman buah yg sering dicangkok adalah mangga, jambu air,
jambu biji, jeruk, dll. 
Keuntungan mencangkok adalah, kita dapat memperbanyak tanaman yg
mempunyai kwalitas sama persis dengan induknya dengan cara sederhana.
Kelemahannya adalah dlm mencangkok tidak bisa mencangkok dlm jumlah
banyak dlm satu pohon, karena akan merusak tanaman induk, jadi kita
hanya bisa mencangkok beberapa cabang saja dari tanaman induk.
Pilih tanaman induk yg berkwalitas tinggi, dan sudah pernah berbuah. Pilih
juga bagian cabang yg sudah cukup tua, alangkah baiknya cabang itu per
nah berbuah, dan cabang itu terlihat sehat.

Peralatan :1. Pisau Cutter.
2. Gunting
3. Sendok semen (pengaduk tanah)

Bahan :1. Plastik pembungkus warna hitam
2. Tali rafia
3. Tanah
4. Kompos

Langkah2 pencangkokan :1. Pilih batang pohon yg sehat, sebaiknya batangnya lurus , berukuran
kurang lebih sebesar ibujari orang dewasa, atau berkisar 2.5 - 4cm. Jangan
terlalu kecil, karena bila kecil berarti cabang masih terlalu muda, dan jangan
pula terlalu besar karena akan beresiko terhadap susah hidup saat ditanam.
2. Ukur 5 cm dari pangkal cabang dan beri tanda berupa keratan melingkar
dibatang pohon yg sudah dipilih, dengan pisau cutter. Ukur lagi dari tanda
yg baru dibuat menuju keatas sepanjang 15cm, dan beri tanda Keratan me
lingkari batang lagi. Kupas semua kulit sepanjang dari tanda keratan bawah
sampai tanda keratan atas (15cm), sehingga kulit terkelupas semua dan
hanya terlihat batang kayu bagian dalam. 
3. Agar kulit tidak menyambung kembali selama di cangkok, pastikan kam
bium terbuang secara bersih, yaitu dengan cara mengerok-kerong batang
yg telah dikupas kulitnya. hingga tidak ada sedikitpun kulit yg menempel
serta tidak ada lapisan licin (kambium) yg melapisi batang kayu.
4. Pilih plastik warna hitam agar sinar matahari tidak bisa masuk dan meru
sak akar yg masih muda. pilih plastik yg kuat dan bisa bertahan kurang
lebih 2-3 bulan dengan panas terik dan hujan. Potong plastik ukuran kurang
lebih 15cm X 25cm untuk batang calon dicangkon seukuran 2cm. semakin
besar batang yg akan dicangkok, semakin besar pula ukuran plastiknya.
pasang  plastik tadi pada bagian yg akan di cangkok 5cm dari keratan bawah.
5. Ambil satu plastik lagi dgn ukuran yg sama. lakukan hal sama pada
langkah no 4, hanya berbeda posisi peletakannya, berada dibalik dari batang
yg dicangkok berlawanan arah dari plastik pertama, sehingga membungkus
batang dari dua arah berbeda. setelah itu, Ikat kuat2 dgn tali rafia 1.5cm dari
ujung plastik.
6. Balik kedua ujung plastik yg ada dibawah, menuju keatas, sehingga plastik
terbalik dan ikatan tali rafia tadi berada didalam bagian bawah. Pastikan juga
bahwa dibawah plastik terlihat batang kayu setinggi 4cm sebagai area
pengontrol, bahwa kulit bagian atas dan kulit bagian bawah tidak menyam
bung lagi, setelah beberapa minggu pencangkokan, bila ada tanda2 akan
menyambung segera dikerok lagi saat melakukan kontrol.
7. Isi bagian dalam plastik dengan tanah yg subur, bila perlu tambahkan
sedikit pupuk kompos. Untuk batang cangkokan sebesar 2cm diperlukan
sekitar 3 genggam tanah subur sebagai isian. di atur posisi plastik dan isi
tanah sedemikian rupa agar bentuknya seimbang dan rapi. Perhatikan pula
bahwa diperkirakan posisi keratan atas yg dibuang kulitnya berada di
tengah2 plastik.
8. Ikat bagian atas cangkokan tepat di ujung akhir isian tanah. tujuannya
agar cangkokan padat dan tidak kendur, karena bila kendur akan mudah
goyah dan beresiko pada akar muda yg tumbuh mudah patah karena gang
guan angin.  perhatikan saat mengikat bagian atas, usahakan sisa ujung
plastik mekar merumbai seperti corong. tujuannya adalah untuk menangkap
air hujan atau air siraman dan dapat menyerap kedalam cangkokan.
Ikat sekali lebih kuat pada tengah2 sangkokan, ikatan di tengah ini adlah
untuk memadatkan cangkokan agar cangkokan tidak berputar dan kendur.

Proses pencangkokan telah selesai.

Beberpa hal yg perlu diperhatikanSaat merawat cangkokan agar mudah keluar akar. jangan pernah dibuka
cangkokan untuk mengetahui hasilnya sebelum waktunya, jangan menggo
yang2 cangkokan atau memutar2 cangkokan. karena akan merontokkan
calon2 akar. pada 5 hari pertama pencangkokan tidak usah disiram. setelah
itu cangkokan harus disiram 2 hari sekali secara rutin dgn cara menyiramkan
sedikit air pada ujung plastik yg menyerupai corong. agar air meresap.
setiap menyirap perhatikan pada bagian bawah kayu yg terbuka kulitnya
tidak menyambung lagi.
Setelah 2 bulan, biasanya akar sudah  tumbuh, tanda2 akar
tumbuh terlihat dari tekstur plastik terdapat benjolan jalur2 akar, bahkan
ada kalanya beberapa akar mencoba menjebol plastik. Pada usia seperti ini
adalah saat yg rawan akar patah karena akar masih muda. agar akar sedikit
kuat sebaiknya menunggu 1 bulan lagi untuk melakukan pemotongan dan
penanaman. sehingga memperkecil kerusakan akar saat pembukaan
bungkus plastik bekas cangkokan pada waktu akan ditanam.

Hal lain yg perlu diperhatikan adalah saat penanaman, karena sering sekali
cangkokan yg sudah keluar akarnya ditanam di kebun dan kemudian layu
rontok dan mati karena tidak terawat, atau perawatan yg kurang tepat.
Pada saat cangkokan sudah cukup usia dan memeiliki akar yg cukup, bisa
langsung ditanam di kebun langsung hanya saja perlu pemeliharaan exstra
yaitu memperi tempat pelindung agar tidak terlalu panas selama seminggu
penyiraman rutin dan pemberian beberapa kayu penyangga agar tanaman
tidak bergerak-gerak sehingga akar tidak rusak.
Alangkah baiknya hasil cangkokan yg sudah jadi tidak langsung ditanam di
perkebunan terbuka secara langsung, tetapi lebih baik ditanam dulu didalam
polybag  besar agar akar semakin banyak dan tanaman siap ditanam dike
bun tanpa membawa resiko. Cara menanam cangkokan di dalam polybag
akan dibahas dalam artikel lain dgn judul “Menanam Cangkokan didalam
Polybag ”. ecs-2303011